logo

Ritual Adat Makan Sirih Dimaknai Sebagai Simbol Persetubuhan

sirih-pinang
Ilistrasi ritual adat makan sirih

Di Aceh, tradisi menyirih dikenal sebagai ranub. Ranub digunakan dalam berbagai upacara, termasuk prosesi pra dan pasca melahirkan, peminangan, pernikahan, hajatan, sunatan, dan penguburan mayat. Ranub juga menjadi media dalam upacara mengantar anak mengaji.

Sementara di Nusa Tenggara Timur, Suku Atoni Pah Meto di Timor Barat memiliki tradisi kuat dalam mengunyah sirih pinang, yang disebut ‘mamat’.

Baca Juga:  Ini Kisah Tasripin, Crazy Rich Semarang Penjual Es Batu dengan Kekayaan Rp 7 Triliun

Bagi mereka, mengunyah sirih pinang dilakukan sebagaimana minum kopi, merokok, minum teh, atau makan. Tradisi ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Tradisi makan sirih juga memiliki manfaat kesehatan, terutama untuk kesehatan mulut dan gigi. Kapur sirih yang digunakan dalam nyirih memiliki efek antiseptik dan membantu menjaga kebersihan mulut.

Meskipun banyak masyarakat sudah meninggalkan tradisi ini, beberapa alat menyirih masih dipajang sebagai perlengkapan pernikahan. (Mds/*)

Baca Juga:  Ada Gelombang Tsunami di Langit? Ini Penjelasan BMKG Tentang Awan Arcus

Share:

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566