Karawang, MEDIASERUNI.ID – Agrowisata petik melon Desa Wisata Karangjaya kembali menarik perhatian wisatawan dari Jakarta. Mereka berbagi pengalaman unik memetik melon langsung dari kebun dan mencicipinya di tempat. Sensasi menikmati buah yang masih segar dari pohonnya menjadi daya tarik utama.

Salah seorang pengunjung asal Jakarta, Anggi, mengungkapkan rasa puasnya bisa menikmati aktivitas tersebut, terutama karena kualitas melon di Karangjaya dikenal manis dan beraroma kuat. Selain itu, suasana pedesaan yang asri turut menambah pengalaman berbeda dari hiruk-pikuk ibu kota.

Kades Desa Wisata Karangjaya Abdilah Zulkarnain.

“Ini agrowisata yang sangat menarik karena punya sensasi sendiri, biasa beli melon di supermarket inibisa metik sendiri dari pohonnya itu sangat menyenangkan,”ungkap Anggi saat ditemui di Desa Wisata Karangjaya, Kamis 11 Desember 2025.

Ia mengaku ada yang berbeda dari melon yang biasa, buahnya seger dan warnanya kuning. Menurutnya sangat puas bisa tahu cara motongnya lain dengan di supermarket. “Kalau di supermarket tidak menjamin seger dan itu sudah beberapa hari,”tegasnya.

Baca Juga:  Sejumlah 216 (ASN) Terima SK Pensiun Dari Bupati Banyumas

Anggi mengaku selain manis banget, pas waktu digigit ada kreek gitu, kaya makan bengkoang tapi lebih lembut. “Manis banget datang deh ke sini. Agrowisata di sini bisa petik melon lihat pohon melon, pasti rasanya beda daripada beli di supermarket,” tururnya.

Ditempat terpisah Kepala Desa Karangjaya Abdilah Zulkarnain menjelaskan, konsep petik buah ini dibuat agar masyarakat kota dapat merasakan langsung proses budidaya sekaligus menikmati hasil panen terbaik.

“Kami ingin pengunjung lebih dekat dengan alam. Melon yang ada di sini ditanam tanpa bahan kimia berlebih, jadi aman dan kualitasnya terjaga,” katanya. “Kami ingin pengunjung lebih dekat dengan alam. Melon yang ada disini ditanam tanpa bahan kimia berlebihan, jadi aman dan kualitasnya terjaga.”

Tidak sampai disitu kepala desa Karangjaya juga memperkenalkan kekayaan wisata di desanya seperti green house melon, yang merupakan bagian dari ketahanan pangan, kemudian jamur tiram, ada wisata kampung rambutan yang memang satu kampung itu mayoritas banyak pohon rambutan.

Baca Juga:  Peringati Hari Lahir Pancasila, Polres Bulukumba Upacara Pengibaran Bendera

Desa wisata Karangjaya, merupakan wisata berbasis budaya, kearifan lokal yang mana memang budaya ngedoldol ini merupakan ciri khas turun temurun temurun dari leluhur yang masih dipertahankan di desa tersebut.

“Pada waktu dimulainya hajatan, kegiatan ‘ngadodol’ bukan hanya sebatas pembuatan satu produk makanan. Tapi lebih kepada hal bersifat informatif pemberitahuan kepada seluruh keluarga bahwa kita akan mengadakan acara hajatan,” kata Kades Abdilah.

Selain itu, sambung Abdulah, sifatnya gotong royong. “Gotong royong, maksudnya ini budaya gotong royong dalam hal membuat dodol, yaitu sangat tertanam jadi saudara-saudara jauh saudara dekat tetangga pada datang gi membantu,”pungkasnya.

Dengan meningkatnya minat wisata berbasis alam, Agrowisata Desa Karangjaya berharap dapat terus menjadi destinasi favorit masyarakat, khususnya dari wilayah perkotaan seperti Jakarta. Pengalaman autentik, edukatif, dan menyegarkan menjadi alasan utama banyak wisatawan ingin kembali berkunjung. (Sarmin)