Secara global, semakin rendah sulfur yang terkandung dalam BBM maka harga keekonomiannya akan menyesuaikan kualitas yang ada di dalamnya.
Dadan mengatakan pihaknya masih harus memastikan bagaimana skema penjualan BBM yang baru tersebut.
“Kalau solar yang sulfurnya sekian, dengan yang 50, dengan yang (sulfurnya) 10. Memang, kan dimana-mana juga akan makin bagus harganya, menyesuaikannya di situ,” ucap Dadan.
Jadi, sambung Dadan, ini lagi memastikan suplainya kapan siapnya, suplainya sebesar apa, sarananya seperti apa, kemudian daerahnya di mana, termasuk keekonomiannya.
Terkait distribusinya, sesuai direncanakan, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sementara produk BBM baru itu akan dijual di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta terlebih dahulu.
“Tiga SPBU dulu di Jakarta. Ambil dari (kilang) Balongan, kan Balongan udah duluan bisa ultra low sulphur,” jelas Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman, di Gedung Grha Pertamina, Jakarta, Rabu 17 Juli 2024, lalu.