logo

,

Syekh Baing Yusuf Sebarkan Islam dari Purwakarta Lewat Badega Pajajaran

IMG-20241018-WA0005
Makam Syekh Baing Yusuf ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di luar Purwakarta, terutama dari Karawang dan Subang. (Foto istimewa)

Nama Baing sendiri kata ling, adalah pemberian gelar kepada syekh Yusuf dari Raja Turki. Baing atau Bai yang berarti bapak. Itu karena syekh Yusuf kelahiran tahun 1709 di Bogor, banyak menimba ilmu agama Islam dan sering berdakwah bahkan di umur 7 tahun sudah hafizh qur’an.

Dulu mesjid Baing Yusuf berbentuk padepokan, mengalami pemugaran hingga menjadi mesjid kekinian. “Pada tahun 1957 dibongkar kubahnya karena bocor, lalu tahun 1987 dibongkar atap dan kubahnya untuk dicor oleh ibu Mami Setibi Darwis,” terang ling.

Baca Juga:  Pemda Jabar dan DPRD Setujui APBD 2025 Lebih Awal, Proyeksi Pendapatan Rp 30,99 T

Pada tahun 1926 mesjid dibongkar kembali
oleh keluarga dan bupati Ibrahim Singadilaga. Kemudian pada tahun 1993 dibongkar total oleh bupati Bunyamin Dudi dan selesai pada tahun 1994.

“Syekh Yusuf meninggal pada tahun 1854 di usia ke 145 tahun, beliau dimakamkan di belakang mesjid ini bersama para pendiri Kabupaten Karawang dan keluarga Gandanegara, Sasatradiningrat yang pada tahun 1818 memimpin pusat pemerintahan di Wanayasa,” ucap Iing.

Baca Juga:  Peringati Hari Kelahiran Nabi Muhammad di KPM Sindangkerta Dimeriahkan Bermacam Perlombaan

Masih dikatakan ling, mesjid Baing memiliki luas kurang lebih 2000 meter. Sejak syekh Yusuf meninggal banyak peziarah ke makamnya, dari berbagai daerah terutama dari Banten.

Share:

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566