Pemalang, MEDIASERUNI – Kapal Nelayan Kilat Maju Jaya-7 asal Pemalang kehilangan kontak di Samudera Hindia Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah sejak 13 Maret 2024, dan hingga Kamis 21 Maret 2024 belum ada kabar.

Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap Kapal Nelayan Kilat Maju Jaya-7 di perairan selatan sejak hari Sabtu 16 Maret 2024 sampai saat ini. Terakhir kontak kapal dihantam badai di Samudera Hindia sebelum hilang.

IMG 20240321 WA00291

Sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) yang diangkut kapal tersebut semuanya berjenis kelamin laki-laki. Diketahui mereka merupakan warga dari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Dalam pencarian itu, tim SAR gabungan dibagi menjadi 3 SRU dan disebar di beberapa titik di sepanjang perairan Cilacap hingga Purworejo.

Kapal nelayan tersebut diketahui hilang kontak saat perjalanan kembali ke Dermaga Cimiring, Cilacap karena cuaca ekstrem. Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa mengatakan, pihaknya pertama kali menerima informasi kapal hilang kontak dari pemilik kapal.

Menerima laporan itu, tim rescuer dari berbagai instansi dikerahkan untuk mencari keberadaan kapal Kilat Maju Jaya-7. “Pencarian dilakukan dengan penyisiran darat, penyisiran permukaan air dan juga menggunakan drone,” kata Adah.

Baca Juga:  Perluas Portofolio Produk Pupuk Kujang Cikampek Luncurkan Pabrik Dry Ice

Dikatakan Adah bahwa mulanya kapal Kilat Maju Jaya-7 kembali ke Dermaga Cimiring beriringan bersama 3 kapal lainnya. Namun ditengah perjalanan, keempat kapal menemui badai.

Hingga akhirnya tiga dari keempat kapal tersebut bersandar ke Dermaga Pacitan menunggu badai reda yakni kapal Makmur Jaya-20, kapal Makin Jaya-2 dan kapal Maju Jaya-28 Nahkoda. Sementara kapal Kilat Maju Jaya-7 yang dinahkodai Waidin tidak ikut bersandar dan tidak bisa dihubungi.

Identitas 10 ABK Kapal Kilat Maju Jaya-7
1. Waidin (39),
2. Ahmad Mutajar (24)
3. Angga Trio (21)
4. Gunawan (22)
5. Heri Setiaji (27)
6. Ichya Umidin (23)
7. M. Ripto (25)
8. Syarifuddin (25)
9. Waroji (41)
10. Zaenal (29), keseluruhan warga Asem doyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Kecuali Zaenal warga Desa Pagundang Kecamata Patarukan Kabupaten Pemalang.

Adah berpesan, apabila nelayan maupun masyarakat melihat tanda-tanda keberadaan kapal tersebut untuk dapat segera menghubungi Basarnas Cilacap, TNI AL Cilacap, Kodim 0703/Cilacap, Polairud Cilacap maupun tim relawan lainnya.terangnya.

Menurut Abul Hasan selaku Ketua (DPC) Himpunan. Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pemalanng saat dihubungi via seluler oleh Media Seruni.co.id menerangkan bahwa.

Baca Juga:  Emas Tak Terduga, Rafi dan Farica Sabet Medali Emas di Ganda Campuran

“KM Kilat Maju Jaya asal Cilacap yang di nahkodai berikut seluruh (ABK) nya yang berasal dari Kabupaten Pemalang. Belum ada tanda-tanda atau terkonfirmasi 11 nelayan tersebut. Maka kami tetap bekerja sama dengan (HNSI) Cilacap maupun dengan dinas terkait termasuk Bazarnas Cilacap,” kata Abul Hasan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang Umroni, SH. MH kepada Mediaseruni, Kamis 21 Maret 2024, megatakan prihatin atas terjadinya musibah tersebut, dimana keseluruhan ABK yang hilang merupakan warga Pemalang.

“Pastinya kami merasa prihatin atas musibah para nelayan warga Pemalang di laut Cilacap, dan kami sudah berkoordinasi dengan Bazarnas di Kabupaten Pemalang,” kata Umroni.

Selain itu kata Umroni, pihaknya juga perlu mendata kepastiannya secara fisik juga mereka dimungkinkan peserta (BPJS) aktif. Untuk itu Umroni mengatakan akan meminta petuntuk Bupati Pemalang.

Sementara menurut keterangan Zaidin atau eks mantan (Sekcam) Taman selaku staf Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang kepada Mediaseruni, Umroni disampingi kabidnya terlah beangkat ke Cilacap. “Hari ini Pak Kadin dan Pak Kabid berangkat ke Cilacap tadi pagi,” ucap Zaidin. (Red/Mds).