Karawang, MEDIASERUNI – Pupuk Kujang Cikampek terus mengukir prestasi dengan ekspansi bisnisnya yang inovatif. Selain sebagai produsen utama pupuk, perusahaan ini kini memperluas portofolio produknya dengan meluncurkan pabrik dry ice di wilayah industri mereka.
Dry ice atau es kering, sebagai hasil pemadatan karbon dioksida, kini menjadi fokus terbaru anak perusahaan Pupuk Indonesia ini. Dengan aplikasi yang luas, mulai dari industri makanan hingga pertunjukkan seni panggung, dry ice menjanjikan peluang besar bagi perusahaan.
Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryono, menegaskan bahwa pembangunan pabrik dry ice tersebut berlangsung lancar dan sesuai rencana. Dibangun dalam waktu 12 bulan tanpa kecelakaan kerja, pabrik ini merupakan tonggak penting bagi perusahaan, yang diharapkan membawa berkah baru setelah peresmiannya pasca-Idul Fitri 2024.
“Saat ini sudah full pembeli. Jadi memang kawasan di Jakarta dan Jawa Barat ini adalah pengguna dry ice besar sehingga produksi PT Pupuk Kujang sudah teroptik semua ke para pembeli kita,” kata Maryono.
Selain aspek pengembangan bisnis dan menambah laba, pembangunan pabrik dry ice ini menurut Maryono juga punya fungsi lainnya, yaitu memperkuat aspek green industry Pupuk Kujang. Alasannya, ujar Maryono, pabrik dry ice bisa mencegah emisi karbon lepas ke udara.
“Pabrik ini bisa mencegah 3 ribu ton karbon rilis ke udara dalam setahun. Tentu ini bisa sekaligus mengurangi efek rumah kaca,” kata Maryono.
Dengan investasi mencapai Rp 9,8 miliar, pabrik dry ice beroperasi di lahan seluas 87 meter persegi di sekitar area pabrik Co2 cair. Dengan kapasitas produksi 3 ribu ton per tahun, diproyeksikan pabrik ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan, diperkirakan mencapai Rp 4-5 miliar per tahun.
Pentingnya pabrik dry ice ini tidak hanya dari segi bisnis, namun juga lingkungan. Maryono menjelaskan bahwa pabrik ini membantu mengurangi emisi karbon dioksida ke udara sebanyak 3 ribu ton per tahun, menyumbang pada upaya pengurangan efek rumah kaca.
Penggunaan karbon dioksida sebagai bahan baku untuk dry ice merupakan langkah cerdas dalam pemanfaatan sumber daya yang ada. Sebelumnya, karbon dioksida ini hanya menjadi limbah dari proses produksi amonia. Namun, melalui teknologi ini, gas buang tersebut kini menjadi sumber daya bernilai ekonomi dan ekologi.
Dengan adanya pabrik dry ice, Pupuk Kujang juga menambah daftar produk non-pupuk mereka. Dari amonia hingga air demin, perusahaan terus berinovasi dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia, tidak hanya untuk keuntungan bisnis, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. (Ari/Mds)