logo

Mitos Pamali Dalam Budaya Sunda, Main Lupa Waktu Bisa Diculik Kelongwewe

OIG4.KpSP7D
Ilustrasi mahkluk halus jenis kelongwewe. (Mediaseruni)

MEDIASERUNI – Dalam budaya Sunda ada istilah pamali. Pamali memiliki makna dalam bahasa Sunda yang serupa dengan pantrayangan serta panyaraman yang berarti pantangan.

Ciri khas masyarakat Sunda ini bukan hanya untuk menjaga kepercayaan leluhur, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral, kepercayaan, dan simbol dari kebudayaan Sunda.

Pamali atau pantangan tersebut sering diungkapkan oleh para leluhur kepada anak cucunya dan merupakan bagian penting dari warisan budaya Sunda.

Baca Juga:  Mistis Pulau Weh, Putri Duyung Penghuni Terumbu Karang

Beberapa contoh pamali yang beredar di masyarakat Sunda meliputi larangan terhadap aktifitas tertentu, dan melalui pematuhan terhadap pamali ini, masyarakat Sunda berusaha mempertahankan nilai-nilai dan tradisi mereka.

Berikut beberapa contoh pamali.
1. Jangan Potong Kuku Malam Hari
Orang Sunda mempercayai bahwa memotong kuku pada malam hari dapat mempengaruhi jiwa seseorang. Oleh karena itu, memotong kuku pada malam hari dihindari.

Baca Juga:  Memanas! Diduga Puluhan Preman Bayaran Serang Warga, 2 Mobil Terbakar

2. Duduk di Depan Pintu
Ada larangan bagi anak gadis untuk tidak boleh duduk di depan pintu menjelang magrib. Konon, duduk di depan pintu dapat memanggil makhluk halus dan dianggap sebagai pamali.

Share:

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566