logo

,

Bahaya Overconfidence: Mengapa Investor Mengambil Risiko yang Tidak Diperlukan?

IMG-20241116-WA0010
Tim diskusi mahasiswa Unsika sedang diskusi dengan dosen Manajemen Keuangan Internasional, Dr. Tiar Lina Situngkir., S.E. M.M. (istimewa)

Overconfidence sering kali disebabkan oleh kecenderungan untuk berpikir terlalu optimis dan berlebihan terhadap keyakinan, kemampuan, serta kepercayaan diri mereka dalam berinvestasi.

Selain itu, kemudahan akses informasi melalui media sosial sering kali memperkuat rasa percaya diri tersebut, namun tidak semua informasi yang beredar akurat, dan investor yang terlalu percaya diri dapat mengambil keputusan tanpa analisis yang mendalam.

Baca Juga:  Kontroversi Rotasi dan Mutasi, Abu Cepyan: Ada Jabatan Tinggi di Akhirat bagi ASN tak Kebagian Promosi

Akibatnya, banyak investor terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi tanpa memahami analisis fundamental perusahaan, yang memperburuk kondisi ketika mereka memilih saham yang tidak sesuai dengan profil risiko.

Overconfidence bias mengakibatkan investor menjadi meremehkan, mengabaikan, menaksir terlalu rendah risiko yang kemungkinan terjadi di masa mendatang. Investor yang mengalami overconfidence bias cenderung mengambil keputusan investasi yang lebih agresif.

Baca Juga:  Posko Kesehatan Jabar Tangani Enam Jenis Penyakit Selama Arus Mudik Lebaran

Terutama dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian seperti selama pandemi COVID-19. Mereka seringkali mengabaikan risiko pasar dan lebih mengandalkan intuisi pribadi daripada analisis data yang mendalam, sehingga meningkatkan frekuensi dan volume transaksi.

Share:

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566