logo

,

Bahaya Overconfidence: Mengapa Investor Mengambil Risiko yang Tidak Diperlukan?

IMG-20241116-WA0010
Tim diskusi mahasiswa Unsika sedang diskusi dengan dosen Manajemen Keuangan Internasional, Dr. Tiar Lina Situngkir., S.E. M.M. (istimewa)

Karawang, MEDIASERUNI – Faktor psikologis, khususnya bias overconfidence, dapat memengaruhi keputusan investasi. Bias ini sering kali mendorong perilaku pengambilan risiko yang berlebihan, yang berpotensi memengaruhi hasil investasi secara signifikan.

wawasan baru tentang Behavioral Finance ini terungkap melalui diskusi dengan Dr. Tiar Lina Situngkir, S.E., M.M., dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional, Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

Baca Juga:  Menyesal Tahu Belakangan Buah dan Sayur Ini Ternyata Bisa Bikin Kulit Kinclong

Diskusi ini terjadi ketika tim penulis sedang melaksanakan perkuliahan, tim mendapat pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana faktor psikologis, khususnya bias overconfidence, dapat mempengaruhi keputusan investasi dan menyebabkan perilaku pengambilan risiko yang berlebihan.

Dalam dunia investasi, di mana rasionalitas diharapkan mendominasi, ternyata faktor psikologis memiliki peran yang sangat signifikan. Salah satu bias kognitif yang paling sering ditemui adalah overconfidence.

Baca Juga:  Menyongsong Pilkada DKI Jakarta, Dibalik Koalisi Besar Ridwan Kamil - Suswono

Bias ini membuat individu cenderung melebih-lebihkan kemampuan mereka dalam memprediksi pasar, mengelola risiko, dan membuat keputusan investasi yang tepat. Esai ini akan membahas secara mendalam tentang bias overconfidence, dampaknya terhadap perilaku investor individu, serta strategi untuk mengatasinya.

Share:

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566