logo

,

Bahaya Overconfidence: Mengapa Investor Mengambil Risiko yang Tidak Diperlukan?

IMG-20241116-WA0010
Tim diskusi mahasiswa Unsika sedang diskusi dengan dosen Manajemen Keuangan Internasional, Dr. Tiar Lina Situngkir., S.E. M.M. (istimewa)

John R. Nofsinger, seorang akademisi dan penulis yang dikenal karena karyanya dalam bidang behavioral finance, juga menyatakan dampak dari bias overconfidence adalah investor menjadi berdagang lebih sering daripada investor biasa sehingga menghasilkan pengembalian yang lebih rendah.

Perilaku overconfidence dalam berinvestasi dapat dikurangi melalui upaya bersama individu dan institusi. Perilaku overconfidence menurun jika pelaku investor sudah dapat menyeimbangkan antara pengalaman yang dimiliki, wawasan, dan informasi serta mempertimbangkan tren dan data yang ada sehingga perilaku overconfidence dalam berinvestasi akan stabil.

Baca Juga:  Pemudik Lebaran 2024 Diprediksi Tembus 193,6 Juta Orang

Selain itu, peran pemerintah dalam menciptakan lingkungan investasi yang kondusif sangat penting. Kebijakan yang tepat dapat memberikan rasa aman bagi investor dan mendorong terciptanya pasar yang sehat dan transparan.

Dengan demikian, investor dapat berinvestasi dengan lebih percaya diri namun tetap berhati-hati, sehingga meminimalisir risiko kerugian yang mungkin terjadi.

Share:

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566