Perjuangan yang luar biasa tanpa mengenal waktu dan keadaan tanpa pamrih dan tidak pernah minta balas budi. Ia pun berpesan untuk selalu berdoa agar apa yang dikerjakan sebagai pendidik ada dalam rida Allah SWT.
Di usianya yang tak muda lagi, Saprudin (57) tetap semangat mengabdi di madrasah. Untuk mengajar dan mendampingi anak-anak didik, insya Allah ia menuturkan siap mengabdi sampai akhir hayat.
Mulai 2017, hingga sekarang, Pak Saprudin kini mengajar di Madrasah Al-Fauziyah Kecamatan Ngamprah karena alasan pindah tempat tinggal. Untuk mengurus sekolah peninggalan kakeknya serahkan kepada saudara seperjuangannya.
“Selamat berjuang saudara-saudaraku, karena masa depan bangsa ini ada pada guru-guru. Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai kita semua. Aamiin,” pungkasnya. (Dadan/Mediaseruni)