Karawang, MEDIASERUNI – Karawang kembali diguncang gempa bumi, dua hari berturut-turut. Tidak ada laporan kerusakan, namun BPBD Karawang sudah bersurat ke BMKG untuk meminta penjelasan.

BMKG menginformasikan gempa melalui laman resmi mereka di X (@infoBMKG), yang kemudian diikuti rilis resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Jumat 8 November 2024.

“Hasil pemantauan kami melalui Satgas Penanggulangan Bencana di lapangan, tidak ada laporan kerusakan atau dampak di permukaan. Tetapi kami sudah meminta semua Satgas segera melaporkan hal yang terjadi di lapangan,” ujar Kepala BPBD Karawang, Mahpudin.

BPBD Karawang juga akan terus memantau situasi di lapangan dan meminta masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga. Jika terjadi sesuatu, segera laporkan kepada BPBD.

“Hari ini kami mengirimkan surat resmi kepada Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk menanyakan penyebab terjadinya gempa,” kata Mahpudin, disinggung penyebab gempa.

Disampaikan, gempa terbaru hari ini terjadi dua kali gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 2,6 dan 2,5, masing-masing pada pukul 02:49 dan 03:15 Wib.

Baca Juga:  Pastikan Kelancaran Perayaan Cap Go Meh Kapolres Tingkatkan Pengamanan

Gempa pertama berpusat di kawasan Kawasan Industri Mitra (KIM), Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, dengan kedalaman yang sama, yaitu 10 km. Sedangkan gempa kedua terjadi di sekitar 5 km dari Telukjambe Timur.

Sebelumnya, Kamis, 7 November 2024, gempa berkekuatan 2,7 magnitudo mengguncang wilayah tenggara Karawang, sekitar pukul 06.51 Wib.

Gempa ini berpusat di daratan, dengan kedalaman 10 km, tepatnya di titik koordinat 6.39 LS dan 107.32 BT. Getaran terasa hingga kawasan Telukjambe Barat, namun tidak menyebabkan kerusakan berarti.

Berdasarkan catatan, hempa pertama terjadi pada Jumat, 8 Oktober 2024 pukul 17.38 WIB, dengan kekuatan 4,1 magnitudo di kedalaman 308 Km. Pusat gempa berada di lokasi 6.19 LS – 107.21 BT, sekitar 16 km Barat Laut Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sesar Baribis
Informasi yang dihimpun Mediaseruni, gempa – gempa di Karawang sering kali dikaitkan dengan aktivitas tektonik di sekitar wilayah Jawa Barat yang memang aktif secara seismik.

Wilayah ini berada di dekat Sesar Baribis, yang merupakan salah satu sumber utama aktivitas seismik di Pulau Jawa. Meski tidak seaktif daerah-daerah lain, seperti Sumatra atau Samudra Hindia, sesar ini berpotensi menyebabkan gempa dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Baca Juga:  Setelah Nasdem Datangi Gerindra Nama Aep Syaepuloh Makin Kencang di Pilkada 2024

BMKG juga menyarankan agar masyarakat tetap waspada, karena aktivitas tektonik di wilayah Jawa Barat dapat memicu gempa-gempa susulan.

Gempa di Jawa Barat memiliki sejarah panjang, di mana gempa-gempa besar dari daerah sekitar seperti Sukabumi dan Bandung sering kali dirasakan hingga Karawang, meski dampaknya cenderung ringan.

Namun, kondisi ini tidak menutup kemungkinan bahwa gempa dengan intensitas lebih besar bisa terjadi sewaktu-waktu.

Meskipun Karawang tidak memiliki sejarah gempa bumi yang terlalu signifikan, kawasan ini tetap berada dalam jalur seismik aktif Pulau Jawa yang rawan terhadap pergerakan lempeng tektonik.

Hal ini menjadi pengingat bahwa masyarakat perlu selalu waspada dan mengikuti petunjuk dari BPBD dan BMKG terkait mitigasi bencana.

Dengan pemantauan rutin dari BMKG, diharapkan upaya mitigasi dapat dilakukan dengan tepat oleh pemerintah dan masyarakat setempat. (Ari/*)