“Transformasi ini membuat kami bisa mempersembahkan kinerja terbaik sepanjang sejarah bagi Indonesia,” katanya.
Darmawan juga memimpin restrukturisasi organisasi melalui ‘holding subholding’. PLN melakukan penataan di seluruh proses bisnis menjadi ‘streamline’ mengubah kultur organisasi dari ‘bureaucratic like’ menjadi ‘business like’.
Aset PLN yang sebelumnya terfragmentasi, kata Darmawan, menjadi terintegrasi. Pemanfaatan infrastruktur yang sebelumnya hanya untuk layanan kelistrikan, kini bisa dikembangkan menjadi layanan bisnis ‘beyond kWh’ (di luar kelistrikan) berbasis masa depan sehingga tercipta ‘value creation’ bagi perusahaan.
“Dengan restrukturisasi, PLN jadi lebih trengginas. Kami kini memiliki ‘subholding’ yang terbesar di Asia Tenggara. Selanjutnya, kami siap melakukan ekspansi ke tingkat global,” tambah Darmawan.
Selain bertransformasi, PLN di bawah navigasi Darmawan juga melakukan transisi energi dalam menghadapi pemanasan bumi. PLN berhasil menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang terhijau dalam sejarah Indonesia.