Denny Hamdani, Analis Aqua Culture Ahli Muda dari UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Selatan (PAPLWS) DKP Jabar, menjelaskan bahwa budidaya lobster dalam ruangan dilakukan karena kondisi laut selatan yang tidak memungkinkan budidaya langsung di alam.
“Angin dan gelombang di laut selatan membuat budidaya langsung sangat sulit, sehingga kami lakukan di dalam ruangan,” kata Denny, seraya mengatakan Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang pertama kali berhasil membudidayakan lobster dalam ruangan.
Teknik ini akan terus dikembangkan hingga ditemukan metode dan teknologi yang lebih tepat, terutama untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan bagi nelayan. Saat ini, budidaya dilakukan sampai segmentasi 2, dengan lobster berukuran 50-70 gram dan masa pemeliharaan selama 8 bulan.
Menurut Denny, masih diperlukan uji coba untuk mencapai segmentasi 4, di mana ukuran lobster akan lebih besar dan lebih menguntungkan secara ekonomi. Kunci keberhasilan budidaya lobster dalam ruangan, lanjutnya, adalah pengelolaan pakan, air, dan cahaya yang tepat.