Karawang, MEDIASERUNI – Ekspansi penggilingan besar berbentuk perusahaan dan sistem lelang jual gabah, disinyalir jadi penyebab tingginya harga beras di pasaran.
“Kalau dulu giling gabah disekitaran desa banyak penggilingan, sekarang pada tutup karena sedikit sekali gabah yang digiling, jadi mereka rugi,” kata Mang Obing, pedagang beras keliling, Sabtu, 2 Maret 2024, kepada Mediaseruni.
Mang Obing menuturkan, banyak gabah yang diborong perusahaan dan dibawah keluar karawang. “Gabah yang diborong PT (perusahaan) sekali beli bisa ber ton-ton sehari. Tidak tahu dibawa kemana gabahnya,” ucap Mang Obing.
Perkiraan ini menurut Mang Obing diantara penyebab mahalnya harga beras. “Gabahnya banyak permintaaan tinggi tapi berasnya sedikit,” terang Mang Obing.
Parahnya lagi, ditingkat petani pun ada semacam jual lelang. Gabah dijual kepada pembeli yang menawar tinggi. “Beli gabahnya saja sudah mahal, sudah jadi beras, harganya pun akan mahal,” lanjut Mang Obing.
Imbasnya, sambung Mang Obing, akan berpengaruh kepada pengecer atau pedagang yang terpaksa menjual lebih mahal. “Kasihan yang tidak punya duit, belinya pun jadi berkurang,” tutur Mang Obing, yang mengaku terpaksa menjual Rp 14.000 per liter berasnya.