Memang, masa itu selain jalur darat, kompeni belanda juga menggunakan jalur hutan untuk mengangkut hasil bumi dan rempah-rempah. Klompeni juga menggunakan jalur laut dan perlintasan kereta api untuk mengangkut rempah rempah dan hasil bumi, dalam dua arah pengawalan. Utara dan Timur.
Utara meliputi Deli Serdang dan Timur dari Tebing Tinggi sampai Tanah Batak. “Wak lewat jalan ini setiap hari?”
“Mau lewat mana lagi, cuma jalan ini paling aman.” Haji Usman melirik. “Berarti tidak ada jalan lagi yang dapat menghubungkan dengan kampung-kampung sebelah.”
“Sebetulnya ada, bila lewat hutan tapi banyak perampoknya. Mereka ganas dan kejam. Apalagi Begal Sungai Ular. Markasnya di Hutan Deli Tua.”
Haji Usman memang sudah mendengarkan bahwa diantara Hutan Deli Serdang sampai Dolog Masihul banyak gerombolan rampoknya. Tapi gerombolan rampok Begal Sungai Ular ini paling ganas. Gerombolan ini dipimpin dua orang bernama Badar dan Peang.
Kabarnya dua orang itulah pengikut-pengikut Sisingamangaraja XII, Raja Batak yang dibunuh kompeni Belanda dengan cara licik. Sebagian pengikutnya yang selamat melarikan diri dan bersembunyi di hutan-hutan dan hidup sebagai perampok.