Mediaseruni.co.id, YOGYAKARTA – Cuaca di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan ini menjadi perbincangan hangat, dengan kondisi yang tak menentu. Mulai dari mendung hingga hujan lebat, lalu tiba-tiba berganti dengan sinar matahari atau udara panas yang menyengat.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono memberikan penjelasan bahwa perubahan cuaca yang tak menentu di DIY disebabkan oleh pergerakan tekanan rendah yang semakin jauh, mengubah garis konfergensi.
Penumpukan awan beralih ke bagian barat Indonesia, utara Jawa, dan wilayah timur Indonesia. Namun, vektor pembentukan awan masih ada di DIY, sehingga beberapa lokasi masih mengalami hujan lebat.
“Saat ini, DIY masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dilengkapi dengan kilat atau petir dan angin kencang pada siang hari,” ujar Warjono, dikutip Minggu 21 Januari 2024.
BMKG Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ini. Wilayah Bantul, termasuk Jetis, Banguntapan, Bantul, Pleret, dan Piyungan, memiliki potensi hujan lebat. Di Gunungkidul, hujan dapat mengguyur di Patuk. Sementara di Sleman, Berbah, Prambanan, Kalasan, dan sekitarnya berpotensi hujan.