Sejumlah oknum massa aksi pun sempat melempari batu dan botol ke dalam area kompleks parlemen. Aparat keamanan, termasuk pasukan Brimob, akhirnya menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang semakin tidak terkendali.
Kerusuhan ini menyebabkan kerusakan pada pagar gedung DPR serta fasilitas umum di sekitarnya. Insiden ini tidak hanya menyoroti kerusakan fisik, tetapi juga mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap RUU Pilkada yang kontroversial.
Peristiwa ini menambah daftar panjang demonstrasi di depan DPR RI yang berujung pada bentrokan dengan aparat keamanan, memperlihatkan ketegangan antara publik dan lembaga legislatif terkait kebijakan yang diambil. (Ari/Mediaseruni)