Mediaseruni.co.id – ROMBONGAN Santri Gunung Jati yang dipimpin Ki Anom yang membawa petani sekitaran Gunung Jati yang hendak bergabung bersama Kanjeng Ampel di Hutan Jati Wangi, tersesat jauh ke dalam hutan. Masih samar pandangan di depan ketika mendadak Kepala Dusun Losari itu hentikan rombongan.
“Ada apa, Ki. Kenapa berhenti.” Orang disebelah Ki Anom adalah Ki Sarmin. Dia pedagang hasil bumi di Dusun Losari, merasa heran kepala dusun itu hentikan rombongan.
“Aku merasa aneh. Harus sudah mencapai bagian hutan yang terang. Semalaman kita berjalan tanpa henti, menurut perhitungan harusnya kita sudah keluar dari hutan.”
Ki Anom sapukan pandang berkeliling. Keseluruhan masih berupa hutan gelap dan lebat. “Lihat belukar di depan, belukar seperti itu biasanya tak tumbuh di pinggir hutan. Hmm, pohon yang tumbuh pun kurasa makin besar dan tinggi, juga sinar matahari rasanya tak sampai ke tanah.”
“Kalau begitu kita kesasar Ki…”
“Hmm, entahlah. Sepertinya begitu. Aku tak tahu ada dimana kita saat ini.” Kepala Dusun Losari sapukan pandangan ke depan. “Hmm, berhenti pun percuma, sebaiknya kita lanjutkan perjalanan. Semoga arah kita benar…”