MEDIASERUNI – Dewasa itu Dolog Masihul sudah menjadi perkampungan setengah kota, dan ramai dikunjungi pendatang dan kuli kontrak. Dahulu Mandor Surak pun sempat bermukim disana, sebelum membuka hutan Laras, sekarang Kabupaten Simalungun.
Kebanyakan yang datang ke Dolog Masihul orang-orang yang ingin mengadu peruntungan. Mereka tenaga-tenaga upahan dari Jawa yang datang dengan menumpang kapal-kapal besar kompeni dan peniaga.
Pemerintah Kompeni ketika itu memang sudah meluaskan areal perkebunan dengan membuka hutan-hutan lebat, dan menanaminya dengan rempah-rempah dan sayuran. Itulah sebabnya kompeni membutuhkan tenaga penebang hutan dan pekerja kebun.
Dahulu, Dolog Masihul merupakan hutan angker markas gerombolan rampok ganas dan segala macam demit dan siluman, sebelum hutan itu dibuka tiga bersaudara Sarman, Ibrahim dan Minon.
Dolog Masihul itu pula ujian bagi tiga bersaudara mengasa ketajaman kapak-kapak mereka, merobohkan pohon dan membabat gerombolan rampok-rampok ganas, yang sebagian besar pengikut Sisingamangaraja yang selamat dan bersembunyi di hutan-hutan.