Walgina cuma sempat melirik ketika tahu-tahu Karmila sudah melompat dengan belati ditangan. Tetapi Ning Lestari ternyata bukan gadis yang kosong. Sambaran ganas belati kearah lengan mudah saja dia elakan, dilanjutkan dengan meloloskan pedang pendek, dan langsung lakukan serangan balasan.
Karmila mengelak. “Wadon kurang ajar, punya simpanan rupanya kau, Heh!” Ning Lestari membentak. “Wadon, wadon! Dari tadi kau menyebutku wadon. Kalau merasa punya lidah, bicara yang benar!”
“Fuaah! Diam kau, wadon!”
“Eh, kampret! Wadon lagi, dan… Wutt”. Nyaris pedang pendek Ning Lestari merobek lengan Karmila. Namun “trang!” Belati Karmila menangkis dan balas menikam.
Balik Ning Lestari dan Karmila nyaris saling membunuh kalau saja tidak terdengar bentakan keras dari arah belakang. “Hentikan perkelahian. Dasar, perempuan – perempuan tolol!”
Entah dari mana, saat itu Tjinten sudah tegak dihadapan mereka, menatap tajam kearah Karmila dan Ning Lestari. (Ari/bersambung)