Konon dalam sebuah pertempuran, Aul ini kepalanya terpenggal, dan musuh yang mengetahui ajian rawarontek, kemudian membawa kepala Aul dan menguburnya. Aul yang mengetahui kepalanya dikubur kemudian mengambilnya kembali.
Namun yang dikubur ternyata bukan kepalanya (kepala Aul) melainkan kepala anjing. Karena malu, Aul ini kemudian mengasingkan diri ke hutan di kawasan jajaran pegunungan Sanggabuana.
Terlepas dari mitos atau legenda tentang mantan prajurit Adipati Singaperbangsa berkepala anjing ini benar atau tidak, keberadaan kisah ini sangat berpengaruh atas kelestarian berbagai habitat di kawasan Gunung Sanggabuana.
Beberapa pemburu dan perusak hutan disebutkan enggan masuk hutan di beberapa hutan yang pernah ada kabar penampakan Aul, bahkan warga sekitar selalu berkata, bisa marah Aul ini kalau hutannya rusak dan binatangnya diburu. (Mds/berbagai sumber)