MEDIASERUNI – Saat ini telah memasuki bulan Rabiul Awal, bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebentar lagi, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW akan dilaksanakan, sebagai ungkapan cinta dan penghormatan kita kepada Nabi.
Hal itu diungkapkan dalam khutbah Jumat, 6 September 2024 dengan tema “Momentum Maulid, Jaga Akhlak Generasi Muda” yang disampaikan Ir. H. Asep Ruslan, Pembina Pesantren Rahmat Lil Alamin, di Masjid Al Madinah, Komplek Madani Regency, Kota Bandung.
Dalam khutbah ini, H. Asep Ruslan, yang juga Presiden Paguyuban Asep Dunia (PAD) dan Dewan Penasehat Media Independen Online (MIO) Indonesia DPW Provinsi Jawa Barat, mengajak kita untuk menjadikan momentum Maulid Nabi sebagai momen introspeksi dan upaya menjaga akhlak generasi muda yang semakin hari menghadapi tantangan besar dari perkembangan teknologi dan gaya hidup modern.
Pentingnya Maulid Nabi sebagai Peringatan Akhlak Mulia
Bulan Rabiul Awal atau yang sering disebut Bulan Maulid, adalah bulan yang sangat istimewa karena di dalamnya terjadi peristiwa penting, yaitu kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nabi yang mulia ini diutus dengan salah satu misi utamanya, yakni menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Bukhari).
Khatib menegaskan bahwa akhlak adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Sebagai umat Islam, kita diajarkan bahwa adab, tata krama, dan akhlak lebih utama dibandingkan ilmu pengetahuan. Para ulama sering berkata, “Al-Adabu fauqal ilmi” (Adab lebih tinggi dari ilmu). Artinya, pendidikan akhlak harus didahulukan dalam mendidik generasi muda. Fungsi utama guru dan orang tua bukan hanya mengajar agar anak menjadi pintar, tetapi juga membentuk karakter yang baik.
Tantangan Akhlak Generasi Muda di Era Digital
Di era modern ini, akhlak generasi muda menghadapi tantangan yang sangat besar. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, degradasi moral kerap terlihat. Salah satu contohnya adalah maraknya kasus bullying atau perundungan di kalangan pelajar, mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Sekolah dan kampus yang seharusnya menjadi tempat yang aman, sering kali menjadi lokasi perundungan yang mengerikan.
Khatib menyebutkan beberapa kasus viral yang sangat memilukan, seperti kasus dokter Aulia Risma yang diduga bunuh diri akibat bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), serta siswi kelas 4 SD yang dipaksa memakan roti yang sudah diisi tusuk gigi oleh teman-temannya. Kasus lainnya terjadi di Jawa Timur, di mana seorang pelajar SMA mengalami depresi berat akibat perundungan dan harus dirawat di rumah sakit jiwa.
Fenomena ini menjadi renungan bagi kita semua, terutama para orang tua. Anak-anak saat ini lebih sering tenggelam dalam dunia maya, bermain media sosial, dan berkomentar tanpa etika. Ini membuat mereka kehilangan kepekaan sosial dan kurang menghormati orang lain, bahkan orang tua sendiri.
Meneladani Akhlak Nabi di Tengah Tantangan Zaman
Khatib mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan momen Maulid ini sebagai waktu yang tepat untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Dalam QS Al-Ahzab ayat 21, Allah SWT berfirman: “Sungguh, pada diri Rasulullah terdapat teladan yang baik bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” Akhlak yang mulia adalah barometer utama dalam menentukan apakah seseorang termasuk insan terbaik atau bukan.
Rasulullah SAW juga bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik akhlaknya dan yang paling bermanfaat bagi sesama.” (HR. Thabrani). Oleh karena itu, menjaga dan memperbaiki akhlak generasi muda adalah tanggung jawab kita bersama sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat.
Perbanyak Shalawat dan Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW
Selain menjaga akhlak, khatib juga mengingatkan pentingnya memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat adalah bentuk cinta dan penghormatan kita kepada beliau, yang insya Allah akan membawa keberkahan dan syafaat di hari kiamat.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, seorang sahabat bertanya kepada Nabi tentang hari kiamat. Rasulullah menjawab dengan balik bertanya apa yang telah dipersiapkan untuk menyambutnya. Sahabat itu menjawab, meski ia tidak banyak beribadah, ia mencintai Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah pun bersabda, “Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang engkau cintai.” (*)
Ir. H. Asep Ruslan
Pembina Pesantren Rahmat Lil Alamin
Dewan Penasehat MIO Indonesia DPW Jawa Barat
Presiden Paguyuban Asep Dunia