Khatib menegaskan bahwa akhlak adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Sebagai umat Islam, kita diajarkan bahwa adab, tata krama, dan akhlak lebih utama dibandingkan ilmu pengetahuan. Para ulama sering berkata, “Al-Adabu fauqal ilmi” (Adab lebih tinggi dari ilmu). Artinya, pendidikan akhlak harus didahulukan dalam mendidik generasi muda. Fungsi utama guru dan orang tua bukan hanya mengajar agar anak menjadi pintar, tetapi juga membentuk karakter yang baik.
Tantangan Akhlak Generasi Muda di Era Digital
Di era modern ini, akhlak generasi muda menghadapi tantangan yang sangat besar. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, degradasi moral kerap terlihat. Salah satu contohnya adalah maraknya kasus bullying atau perundungan di kalangan pelajar, mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Sekolah dan kampus yang seharusnya menjadi tempat yang aman, sering kali menjadi lokasi perundungan yang mengerikan.
Khatib menyebutkan beberapa kasus viral yang sangat memilukan, seperti kasus dokter Aulia Risma yang diduga bunuh diri akibat bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), serta siswi kelas 4 SD yang dipaksa memakan roti yang sudah diisi tusuk gigi oleh teman-temannya. Kasus lainnya terjadi di Jawa Timur, di mana seorang pelajar SMA mengalami depresi berat akibat perundungan dan harus dirawat di rumah sakit jiwa.