Kesadaran sebagai entitas yang tidak terlepas sebagai instrumen bangsa sehingga lahirlah individu yang paham tentang kebangsaan (Nasionalisme), dan Pentingnya melahirkan Indonesia Beradab dengan tidak bisa dilepaskan dari faktor kekuatan intelektual.
Tiga poin tersebut dirangkum menjadi Trilogi Gerakan Lidmi (nafas keagamaan, kekuatan intelektual, dan literasi kebangsaan). Pada akhir sambutan, Asrullah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ada di Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia, khususnya kepada para pengurus yang telah menemani perjalanan Lidmi selama satu periode kepengurusan.
Ia menegaskan bahwa Lidmi sebagai entitas perjuangan harus terus dipastikan keberlanjutannya sebagai Amal Jama’i Islahul Ummah. Acara ini menjadi momentum bagi Lidmi untuk menemukan kembali lompatan pergerakan, terutama dalam menghadapi persoalan di level paling ujung, di garda terdepan, di front line.
LDK diharapkan menjadi entitas yang paling penting yang akan menentukan keberlanjutan pergerakan di Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia. (S7/Mds)