Sementara itu Bunda Indah dari Sekar Ayu Jiwanta mengatakan, melestarikan kebaya sebagai bagian dari budaya Indonesia menghadapi beberapa tantangan, antara lain, modernisasi dan globalisasi, perubahan gaya hidup, kurangnya kesadaran dan apresiasi dari masyarakat.
Dengan perkembangan fashion global, banyak orang yang lebih tertarik pada tren busana modern daripada pakaian tradisional seperti kebaya.
Gaya hidup yang semakin praktis dan cepat membuat banyak orang merasa bahwa kebaya kurang nyaman dan praktis untuk dikenakan, terutama dalam kegiatan sehari-hari.
“Bagi generasi muda mungkin kurang mengenal sejarah dan nilai budaya yang terkandung dalam kebaya. Tanpa pengetahuan dan apresiasi ini, minat untuk melestarikan kebaya bisa menurun,” lanjut Bunda Indah.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, desainer, pelaku industri fashion, dan masyarakat umum.
Promosi kebaya melalui media sosial, acara budaya, dan pendidikan tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dapat membantu menjaga kebaya tetap hidup dan dihargai.