Eti Haryati, dari Ditlantas Polda Jabar, menjelaskan bahwa koordinasi antarpihak sangat penting untuk memberikan informasi dini tentang potensi kemacetan. Langkah-langkah preventif seperti pengalihan jalur lalu lintas dilakukan secara cepat untuk menghindari kemacetan.
Lebih lanjut, koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dilakukan jauh sebelumnya untuk menangani potensi-potensi kemacetan seperti pasar tumpah. Tindakan pengaturan lalu lintas dilakukan, termasuk pembatasan angkutan barang pada periode tertentu, untuk mengurangi kemungkinan kemacetan.
Selain pengaturan lalu lintas, keamanan daerah tujuan wisata, daerah yang ditinggalkan pemudik, daerah potensi bencana, dan tempat ibadah juga menjadi prioritas polisi.
Untuk mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan motor, PT KAI memperkenalkan kembali layanan Motorisasi (Motis), yang memungkinkan pemudik membawa motor mereka bersama-sama dalam perjalanan kereta. Layanan ini diharapkan dapat mengurangi risiko dan volume kendaraan di jalan, terutama dari pemudik yang melakukan perjalanan jarak jauh.