logo

,

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

IMG-20241115-WA0000
Mahasiswi Program Studi Manajemen dan Bisnis Unsika terlibat diskusi dengan dosen Manajemen Keuangan Internasional, Dr. Tiar Lina Situngkir., S.E. M.M. (istimewa)

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus yang mengurangi daya beli masyarakat. Menurut PMK No.101/PMK.010/2021, target inflasi Indonesia untuk tahun 2024 berada pada kisaran 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.

Pengendalian inflasi tidak hanya bergantung pada kebijakan moneter Bank Indonesia, tetapi juga memerlukan peran pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan distribusi barang.

Baca Juga:  Budiwanto Terima Aspirasi Karawang Preuner, Dorong Legalitas UMKM dan Kemudahan Usaha

Sepanjang tahun 2023, inflasi di Indonesia berfluktuasi, dengan rata-rata inflasi pada semester pertama 2024 mencapai 6,83 persen, terutama dipicu kenaikan harga selama bulan Ramadhan.

Untuk meredam inflasi, Bank Indonesia dapat menaikkan suku bunga acuan, yang mendorong masyarakat lebih memilih menabung dan meningkatkan minat investor pada sektor perbankan. Tetappi, sektor riil bisa terdampak karena menurunnya aktivitas ekonomi di luar perbankan.

Baca Juga:  Kampanye di Cikampek, Aep Syaepuloh Berikan Fakta Bukan Janji

Beberapa penelitian menunjukkan dampak inflasi dan suku bunga terhadap ekonomi Indonesia. Studi Salim dan Fadilla (2021) mengungkap bahwa inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi PDB.

Share:

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566