Karawang, MEDIASERUNI – Diskusi dengan Dr. Tiar Lina Situngkir, S.E., M.M., dosen Manajemen Keuangan Internasional, membuka wawasan mengenai inflasi dan suku bunga serta dampaknya terhadap perekonomian.

Dalam pertemuan ini, Tim MKI mahasiswi Program Studi Manajemen dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dapat memahami, bagaimana inflasi dan suku bunga saling memengaruhi dalam menjaga stabilitas ekonomi.

Saat inflasi meningkat, daya beli masyarakat cenderung menurun karena harga barang dan jasa yang meningkat. Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral biasanya menaikkan suku bunga, yang bertujuan mengurangi jumlah uang beredar dan mendorong masyarakat untuk menabung.

Namun, kebijakan ini juga dapat menurunkan konsumsi dan investasi, yang berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, keseimbangan antara inflasi dan suku bunga perlu dikelola secara bijak.

Perkembangan ekonomi sering diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB), yang mencerminkan total produksi barang dan jasa suatu negara. Namun, banyak negara menghadapi tantangan seperti inflasi yang tinggi, yang dapat menekan konsumsi dan investasi.

Baca Juga:  Sengketa Lahan di Jalan Baru, Ferryanto Tantang Pemkab Gugat Jika Merasa Memiliki Lahan Kliennya

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus yang mengurangi daya beli masyarakat. Menurut PMK No.101/PMK.010/2021, target inflasi Indonesia untuk tahun 2024 berada pada kisaran 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.

Pengendalian inflasi tidak hanya bergantung pada kebijakan moneter Bank Indonesia, tetapi juga memerlukan peran pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan distribusi barang.

Sepanjang tahun 2023, inflasi di Indonesia berfluktuasi, dengan rata-rata inflasi pada semester pertama 2024 mencapai 6,83 persen, terutama dipicu kenaikan harga selama bulan Ramadhan.

Untuk meredam inflasi, Bank Indonesia dapat menaikkan suku bunga acuan, yang mendorong masyarakat lebih memilih menabung dan meningkatkan minat investor pada sektor perbankan. Tetappi, sektor riil bisa terdampak karena menurunnya aktivitas ekonomi di luar perbankan.

Baca Juga:  Ngeri! Sindikat Tanah Gentayangan di Pemalang, Korban Lapor Polisi

Beberapa penelitian menunjukkan dampak inflasi dan suku bunga terhadap ekonomi Indonesia. Studi Salim dan Fadilla (2021) mengungkap bahwa inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi PDB.

Temuan ini sejalan dengan penelitian AR (2019) dan Aulianda (2022) di Aceh, yang menyimpulkan inflasi dan suku bunga memiliki efek negatif terhadap ekonomi. Dengan hasil yang beragam, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara variabel-variabel ini dalam konteks ekonomi Indonesia. (*)

Penulis: Tim MKI Unsika
Sumber: Diskusi Della Amalia Sutomo, Mitha Sukma Dewi, Artika Putri, Aulia, Nur Alifah Khoirunissa, Deva Puspa Solihah, Andini Putri Hapsari (mahasiswi Program Studi Manajemen dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang) bersama Dosen Manajemen Keuangan dan Bisnis Dr. Tiar Lina Situngkir., S.E. M.M.