Wiratama Parta hanya mengguk hormat. “Baik Raden, dari sini apakah Raden hendak langsung ke Jatiwangi?”
“Benar.”
“Maaf, Raden, kalau tidak keberatan, memang kami hendak kembali ke Lasem, tapi kami bisa mengawal Raden sampai Jatiwangi.”
Jakfar Sodiq tersenyum tapi menolak secara halus. “Terima kasih saudara Wiratama memperhatikan, tapi sungguh bukan kami menolak. Lagipula, seberapa jauhnya Jatiwangi.”
Wiratama Parta pun tersenyum. “Kalau begitu berhati-hatilah Raden.”
Usai berucap Wiratama Parta kembali menjurah hormat, sebelum perintahkan pasukannya bergerak. (bersambung)