Kota Bandung, MEDIASERUNI – Banyak cara bisa dilakukan untuk berbagi cinta terhadap buku dan menumbuhkan budaya baca sejak dini. Salah satunya, seperti yang dilakukan pemilik Taman Bacaan Pitimoss Fun Library.
Melalui Hafidz, karyawan kepercayaan Taman Bacaan Pitimoss Fun Library, Mediaseruni berkesempatan mengetahui bagaimana taman bacaan yang terletak di pusat Kota Bandung itu didirikan.
Pitimoss Fun Library berdiri ternyata berangkat dari keinginan hebat untuk menjadikan anak bangsa, khususnya di sekitar kota Bandung menjadi generasi pencinta buku, meski ia tahu, untuk itupun bukan hal mudah. Akan tetapi, tekad kuat memasyarakatkan budaya membaca inilah yang membuatnya pantang surut.
“Jadi, awal mulanya Pitimoss dibuat agar sang pemilik dapat membagikan kecintaannya terhadap buku kepada masyarakat sekitar. Sekaligus juga menularkan kegemaran membaca pada masyarakat,” tutur Hafidz, Rabu 25 September 2024, ditemui di Pitimoss Fun Library, Bandung.
Hafidz pun mengucapkan alhamdulillah, bisa bertahan sampai sekarang, bahkan banyak yang datang ke Pitimoss untuk mencari buku-buku bacaan dan membaca buku-buku tersebut disana. Hafidz mengaku, bacaan yang bersifat hiburan ini didominasi jenis komik dan novel.
Pitimoss sendiri kini menyewakan buku untuk dibaca oleh masyarakat dengan harga murah. Salah satu tagline-nya adalah ‘Kami tidak sedang menyewakan buku, kami sedang membangun budaya baca anak bangsa.’
“Jadi tagline itu untuk menegaskan kalau Pitimoss itu gak cuman menyewakan, meminjam buku, tetapi ini adalah salah satu usaha atau partisipasi kami untuk meningkatkan budaya baca di lingkungan sekitar,” tutur Hafidz, dan menambahkan Pitimoss berdiri sejak 2021, yang awalnya merupakan tempat membaca dari bacaan milik pribadi sang pemilik.
Taman bacaan ini memilih bacaan bersifat hiburan sebagai basis mereka adalah karena ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa kegiatan membaca itu tidak hanya untuk mendapatkan informasi, tetapi juga masyarakat bisa ikut terhibur dengan isi dari bacaan tersebut.
“Kebanyakan itu buku-buku hiburan, kayak komik dan novel atau majalah juga karena supaya orang-orang tertarik untuk baca itu kan mereka harus tahu bahwa ini adalah kegiatan yang menyenangkan,” jelas Hafidz.
Hafidz membeberkan bahwa harus ia akui bahwa untuk jangka usia pengunjung yang datang itu meliputi usia anak SMA hingga kuliah atau bekerja. Sudah jarang untuk mendapatkan pengunjung di usia anak TK atau SD.
“Udah jarang sih, tapi kadang setiap hari Minggu atau hari libur nasional atau tanggal merah biasanya ada yang ke sini sama orang tuanya. Lumayan kan mereka bisa baca gratis, jadi bisa coba-coba buat liat ada gak bacaan yang mereka suka. Dari kita sendiri koleksi untuk anak-anak masih tergolong dikit dan sednag diusahakan untuk ditambah supaya anak-anak lebih tertarik buat baca,” cerita Hafidz.
Pitimoss senantiasa ingin terus membagikan informasi bahwa membaca buku itu adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosan. Mereka terus berupaya agar masyarakat merasa penasaran dengan bacaan-bacaan yang ada dan jadi ingin mau membaca. (Shafira/Mediaseruni)