Mediaseruni.co.id – SIASAT Mahisa Kicak menggiring rombongan santri ke padang pasir mengena. Rombongan Ampeldenta dan Gresik yang tak menyangka masuk perangkap Mahisa Kicak bertemu di Muara Kali Pacol.
Raden Syarifudin yang memimpin rombongan santri Gresik langsung beristigfar. “Astagafirullah Haladzim… Agaknya kita masuk perangkap Kang. Kita digiring…”
Raden Abdul Fakih mengerenyit. “Kita digiring, maksudnya bagaimana raden.”
“Prajurit yang mengejar kita pasukan berkuda, mereka terlatih mengarungi padang pasir. Kalau mau mudah saja menyusul kita. Tapi tidak mereka lakukan.”
Bukan hanya Raden Makdum disebelah Abdul Fakih yang istigfar tetapi semua yang mendengar. “Inilah diantara perbuatan yang paling dimurkai Allah. Siasat keji untuk melukai kita semua.”
Maka setelah berembuk, putra saudagar kaya Gresik Nyai Ageng Pinatih, Raden Abdul Fakih alias Raden Paku, meminta Raden Makdum memimpin rombongan.
Putra Kanjeng Ampel membawa rombongan ke arah barat. Tujuan mereka adalah Bengawan Solo.