Jakarta, MEDIASERUNI.ID – Jakarta ternyata belum sepenuhnya aman dari ancaman gempa bumi. Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap adanya potensi aktivitas sesar di wilayah selatan Jakarta berdasarkan hasil pemantauan deformasi kerak bumi.

Melansir CNBC Indonesia, Senin 15 Desember 2025, Associate Professor ITB, Endra Gunawan, menjelaskan analisis berbasis GPS menunjukkan laju pergeseran patahan sekitar tiga milimeter per tahun.

Temuan ini menjadi dasar penting dalam pemetaan risiko gempa, terutama di kawasan perkotaan padat penduduk seperti Jakarta.

“Analisis kami berdasarkan pendekatan GPS, dan kami menemukan bahwa patahan di bagian selatan Jakarta ini menghasilkan laju pergeseran sekitar tiga milimeter per tahun dengan kedalaman penguncian tujuh dan sudut kemiringan 63 ke selatan,” ungkap Endra, dalam keterangan tertulisnya dari website BRIN, dikutip Minggu 14 Desember 2025.

Baca Juga:  Sedekah Bumi Desa Jraganan Tradisi Lestari, sebagai bentuk Wujud Syukur

Hasil riset tersebut sejalan dengan kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai Sesar Baribis – Kendeng atau Java Back-arc Thrust.

Peneliti BRIN, Sonny Aribowo, menyebut jalur sesar ini melintasi sejumlah wilayah Jawa Barat dan diduga menerus hingga selatan Jakarta dan Bogor.

“Di Jawa Barat, sesar ini melewati Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Ada indikasi melalui daerah selatan Jakarta (perbatasan dengan Depok) dan di daerah Bogor,” jelas Sonny.

Baca Juga:  Penjabat Bupati Bandung Barat Ade Zakir Sebut Perlu Upaya Mitigasi Bencana

Catatan sejarah juga menunjukkan Jakarta pernah mengalami dampak gempa besar pada 1699, 1780, 1834, dan 1903. Meski selama ini dianggap relatif aman, data ilmiah dan sejarah menjadi pengingat bahwa potensi gempa tetap ada.

Dengan Indonesia berada di pertemuan empat lempeng tektonik dunia dan memiliki ratusan sesar aktif, para peneliti menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi gempa sebagai langkah perlindungan jangka panjang. (*)

Baca artikel lengkap di CNBC Indonesia