“Di kami ekskul pencak silat di dukung penuh oleh kepala sekolah dan bibit atletnya juga sudah ada, karena mereka sudah mulai aktif pencak silat sejak SMP. Kalau yang menjadi pelatih cuma satu orang,” tambahnya.
Nagita Trisna Winata, anggota ekstrakulikuler pencak silat mengungkapkan, ia telah menekuni bidang pencak silat sejak di Kelas VII. “Saya ikut pencak silat sudah dari SMP kelas 1 karena hobi,” akui Nagita.
Meski Nagita mengaku hingga sekarang belum mendapatkan izin dari ibu untuk mengikuti pencak silat karena ibunya menilai olahraga ini bahaya untuk anak perempuan.
“Ada larangan dari mama karena ini bahaya untuk anak perempuan. Tapi aku terus berusaha menjelaskan kepada mama, kalau ayah memberikan dukungan. Alhamdulillah senang, pastinya akan terus menekuni pencak silat,” ungkapnya.
Nagita mengaku belum mendapatkan rasa kepuasan setelah memperoleh prestasi. Ia menginginkan agar mendapatkan medali emas. “Aku masih belum puas karena belum bisa dapat medali emas. Aku di kelas tanding, masih susah untuk gerakan menangkap lawan,” ucap Nagita.