Bandung, MEDIASERUNI.ID – Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan geram menyusul kasus dugaan penghinaan terhadap suku Sunda yang viral di media sosial.

Menurutnya, ucapan bernada rasis itu bukan sekadar menyakiti satu kelompok, tapi juga merusak rasa hormat yang sudah lama dijaga masyarakat Sunda.

“Saya sangat marah. Ini sudah masuk SARA. Saya harap polisi segera menangkap pelakunya,” tegas Erwan, Kamis 11 Desember 2025.

Erwan menilai, ucapan tersebut bukan hal sepele. Ia menyebutnya bisa menjadi bara kecil yang memicu konflik lebih besar jika tidak cepat ditangani.

Baca Juga:  Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak di Jawa Barat Berhasil Dikendalikan

Karena itu, ia mendesak aparat untuk mengambil langkah tegas, agar pelaku mendapat efek jera dan kasus serupa tak terulang, baik terhadap orang Sunda maupun etnis lainnya.

Meski emosinya memuncak, Erwan tetap meminta masyarakat Sunda untuk tetap tenang dan tidak menyeret suku mana pun dalam kemarahan. Baginya, yang harus dimintai pertanggungjawaban adalah individu, bukan etnisnya.

“Ulah dendam ka suku na. Teu kabéh bener, teu kabéh salah. Urang Sunda ogé sarua, (Kita tidak boleh dendam pada sukunya. Teu kabeh bener, teu kabeh brengsek. Urang Sunda oge kitu),” ujarnya.

Baca Juga:  Langkah Besar di Sektor Energi, Presiden Prabowo Resmikan PLTA Jatigede

Erwan berharap proses hukum bisa berjalan cepat dan transparan agar motif di balik ucapan tersebut terungkap jelas. Ia menegaskan, menjaga kerukunan antar-suku adalah hal penting, dan penghinaan seperti ini tidak boleh dibiarkan.

Kasus ini mencuat setelah video live YouTuber Resbob beredar luas. Dalam siaran itu, ia memaki supporter Persib, Viking, sekaligus melontarkan kata-kata yang dianggap menghina suku Sunda.

Video tersebut langsung memicu kemarahan warganet dan menjadi pembicaraan hangat di berbagai platform. (*)