“Sampai sekarang untuk gambaran milih siapa belum ada, cuma kalau misal ditanya pro kemana, lebih pro ke pasangan Prabowo Gibran. Tapi gak menutup kemungkinan untuk ke yang lain juga,” lanjutnya.
Mahasiswa lainnya, Ratna dari Fisip Unsika semester 3 juga mengaku sempat terbersit keinginan untuk golput. Namun, setelah terpapar edukasi sosialisasi secara langsung, dirinya mulai mendapat pencerahan.
“Betul banget kita sering main tiktok, sosmed. Isu-isu politik tuh emang bertebaran, sampai aku terbesit kayaknya jangan milih deh. Tapi setelah ikut pelatihan sekolah kebangsaan, jadi pikir-pikir lagi, kalau misalkan gak milih masa depan tuh ada didepan kita,” tuturnya.
Ia menyadari, sudah seharusnya generasi zoomers juga ikut berkontribusi dalam berdemokrasi. Maka dari itu, dirinya bersedia untuk tidak golput dan menyebarkan edukasi serupa kepada kawan-kawannya.
“Kita jadi sadar, harus tahu dan kenal para calon, jadi mulai ninjau visi misi dan lihat kinerjanya beliau sebelum-sebelumnya,” katanya.