“Penjegalan terhadap Asep Japar ini, kami anggap sebagai bentuk manipulasi politik yang tidak etis dan merusak iklim demokrasi,” tegas Heru.
Heru mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap tindakan black campaign ini. “Sangat disayangkan, menjelang Pilkada 2024, muncul oknum-oknum yang bermain di belakang layar untuk menjatuhkan nama baik Bacalon kami. Ini adalah praktik yang tidak sehat dalam berdemokrasi,” ungkap Heru.
Ia menambahkan bahwa isu-isu yang beredar seharusnya dihadapi dengan rasionalitas dan tidak mudah dipengaruhi oleh provokasi yang tidak berdasar.
Tindakan penjegalan ini semakin meluas, mengingat sudah ada klarifikasi dari Ade Dasep yang menyatakan bahwa laporan terhadap Bupati Marwan Hamami sudah dianggap clear dan tidak ada kesalahan.
“Namun, mengapa isu ini masih berlanjut? Hal ini menunjukkan bahwa ada kepentingan tertentu dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan calon-calon tertentu demi kepentingan politik mereka sendiri,” tegasnya.
Fihaknya, lanjut Heru, juga menyoroti fakta bahwa Koordinator aksi di KPK dan di DPP Golkar bukanlah orang Sukabumi. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kepentingan mereka dalam menyudutkan Asep Japar.