Kuwu Desa Ranjeng H. Suja menambahkan, acara adat Mapag Sri rutin digelar setiap tahun dan untuk menjunjung tinggi budaya leluhur yang sudah ada sejak zaman dahulu
“Kegiatan ini adalah penghormatan kepada tradisi dan kearifan lokal yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kami sehari-hari,” katanya.
Acara Mapag Sri dapat diartikan sebagai acara adat dalam menjemput padi atau menyambut panen. Acara adat satu ini bahkan memiliki makna mendalam bagi para petani. Tambahnya.
Acara yang berlangsung meriah ini untuk melestarikan adat dan budaya warga desa Ranjeng sebagai bentuk syukur kepada Sang Pencipta.
Untuk menghibur masyarakat, kegiatan Mapag Sri ini menghadirkan pagelaran seni budaya wayang kulit “Langen Rahayu” Ki dalang Anom Ismani dari desa Kota Sari, Kabupaten Subang. (Tintus/Mds)