Anak saya muntah-muntah saat berolahraga. Katanya masuk angin dan perutnya kosong karena belum sarapan waktu berangkat ke sekolah.
Seratus persen benar. Anak saya bukan saja selalu menolak untuk sarapan pagi sebelum ke sekolah, tetapi untuk bangun dan mandi pagi pun butuh perjuangan ekstra keras.
Setelah mendapat keterangan kalau anak saya susah untuk sarapan dan mandi pagi, ibu guru muda anak saya pun mengajak ngobrol anak saya. Tentu saja dengan bahasa seorang guru, santun dan lemah lembut.
“Supaya tubuh kuat dan bisa bermain dengan teman-teman, sebelum berangkat sekolah sarapan dulu, yaa,” ucap ibu guru itu.
Hasilnya, sungguh fantastis. Setelah malamnya isteri saya mengingatkan kembali ucapan sang ibu guru, besoknya anak saya bangun pagi-pagi.
Tidak ada drama menangis yang jadi rutinitas pagi setiap kali bangun. Dan yang membuat tercengang, anak saya langsung minta mandi dan bertanya soal sarapan yang harus disantapnya pagi itu.
Hari ini ada kemajuan besar dalam dirimu nak. Wajah cemberutmu ketika berangkat sekolah sudah hilang. Wajahmu hari ini menyegarkan siapapun yang melihat. Selamat pagi. Terimah kasih, ibu guru yang baik. (Mds)