Majalengka, MEDIASERUNI.ID – Perubahan cuaca yang terjadi secara drastis belakangan ini memicu lonjakan jumlah warga yang mengalami gangguan kesehatan.
Keluhan paling banyak muncul adalah batuk, pilek, dan demam, terutama di kalangan anak-anak dan lanjut usia.
Dr. H. Apuh Alifuchin, seorang dokter umum yang aktif memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, mengayakan pentingnya kesadaran akan perawatan diri.
Menurutnya, menjaga kesehatan bukan hanya soal datang ke dokter saat sakit, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mempersiapkan tubuhnya agar tetap sehat di tengah cuaca yang sulit diprediksi.
“Bukan hanya berobat ke dokter, namun perawatan diri sendiri dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu ini lebih penting,” tegas dr. Apuh, dikutip Selasa 22 April 2025.
Ia menambahkan, daya tahan tubuh yang lemah akan mudah terpapar penyakit, terutama saat cuaca panas dan hujan datang silih berganti dalam waktu singkat. Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi kunci utama.
Dr. Apuh menyarankan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah sederhana namun penting guna menjaga tubuh tetap fit.
Menjaga Pola Makan Seimbang
Konsumsi makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin, terutama vitamin C dan D, sangat dianjurkan untuk memperkuat sistem imun.
Cukup Istirahat
Tidur minimal 7-8 jam per hari membantu tubuh melakukan regenerasi dan menjaga stamina.
Hindari Paparan Cuaca Ekstrem
Gunakan pakaian yang sesuai saat keluar rumah, seperti jaket atau payung saat hujan, serta hindari terlalu lama terpapar panas matahari langsung.
Perbanyak Minum Air Putih
Tetap terhidrasi membantu tubuh bekerja lebih optimal dalam melawan virus dan bakteri.
Rutin Berolahraga Ringan
Aktivitas fisik ringan seperti jalan pagi atau senam membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain menjalankan pola hidup sehat, dr. Apuh juga mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam mencari informasi kesehatan dan tidak menunggu hingga sakit untuk mulai bertindak.
“Kalau sudah tahu cuaca tak menentu, ya tubuh kita harus disiapkan. Jangan tunggu sampai sakit baru panik,” ujarnya.
Dengan meningkatnya kasus penyakit akibat perubahan cuaca, edukasi mengenai perawatan diri menjadi langkah awal yang penting untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan dan menjaga produktivitas masyarakat tetap optimal. (Edi)