Sukabumi, MEDIASERUNI.ID – Pemkab Sukabumi terus memperkuat komitmennya dalam menurunkan angka stunting, demi menciptakan generasi sehat dan berkualitas.

Melalui momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tahun 2025, UPTD Pengendalian Penduduk (Dalduk) KB Kecamatan Palabuhanratu, menggelar santunan keluarga berisiko stunting, serta memperluas edukasi pentingnya pencegahan sejak dini, Senin 23 Juni 2025.

Wakil Bupati Sukabumi Andreas menegaskan, penanganan stunting merupakan bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045.

Ia menekankan pentingnya memastikan anak-anak tumbuh sehat tanpa stunting agar menjadi pilar kuat pembangunan bangsa.

Baca Juga:  Menteri BUMN Pastikan Listrik Hijau Menerangi IKN saat Peringatan HUT RI ke 79

Salah satu faktor yang disorot adalah usia pernikahan. Andreas menyebut bahwa pernikahan ideal minimal pada usia 19 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

Menurutnya, pernikahan di bawah usia tersebut berisiko memicu stunting serta berbagai persoalan administrasi dan kesehatan ibu-anak.

Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya edukasi gizi seimbang. Edukasi tentang pola makan sehat harus terus dilakukan agar masyarakat tidak keliru memilih makanan, terutama untuk anak-anak di usia dini.

Baca Juga:  Dua Sekolah di Karawang Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Jawa Barat

Andreas menjelaskan berbagai langkah konkret yang telah diambil, antara lain penyuluhan gizi melalui Posyandu, pemantauan tumbuh kembang anak, serta pemberdayaan kader untuk melakukan sweeping kepada warga yang belum memeriksakan anaknya.

“Kami menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan melalui kombinasi penyuluhan, bantuan makanan tambahan, serta penguatan peran keluarga. Kami berharap strategi ini benar-benar berdampak nyata di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Dwika)