Kemudian, lanjut Benni, tadi telur ada minyak juga ada baik minyakita ataupun minyak curah. “Daging juga tadi saya lihat, bawang juga ada, tapi yang menjadi perhatian saya beras sama cabe,” beber Benni.
Yang kedua, lanjut Benni, yaitu soal keterjangkauan harga, ia juga memastikan bahwa masyarakat mampu untuk membeli dan mampu untuk mendapatkannya.
“Harga beras memang fluktuatif, ada yang beras premium diangka 15 ribu, beras yang mediumnya di 14 ribu, ada yang standar itu ada yang diangka 11 ribu dan 12 ribu. Ketersediaan ada tapi untuk beras yang kualitasnya bagus memang perlu ketersediaan anggaran masyarakat itu untuk mendapatkannya,” kata Benni.
Menurutnya, yang mesti dipastikan itu, masyarakat tidak kekurangan beras. Jika ada kenaikan harga misalnya, untuk mengatasi persoalan tersebut juga dipastikan dulu soal ketersediaannya kemudian dapat dibeli oleh masyarakat.
Benni juga mengatakan bahwa gerakan pasar murah itu dilakukan untuk intervensi dan menggabungkan resources yang ada dari pusat dan daerah, ada beras yang dibantu oleh Bulog kepada pemerintah daerah.