Indramayu, MEDIASERUNI – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengunjungi kawasan pesisir Eretan, Kabupaten Indramayu, yang dilanda banjir rob beberapa hari terakhir.

Banjir tersebut menggenangi Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun di Kecamatan Kandanghaur dengan ketinggian air mencapai sekitar 50 cm, lebih tinggi dari banjir rob biasanya yang hanya sekitar 10-20 cm dan cepat surut.

Dalam kunjungannya, Bey menyampaikan rencana penanganan jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir tersebut.

Langkah-langkah yang diusulkan meliputi normalisasi sungai, pembangunan tanggul, serta relokasi bertahap bagi penduduk yang terdampak. Menurut Bey, penanganan ini memerlukan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.

Baca Juga:  Soal Limbah Medis di Bawah Jembatan Rengasdengklok, Kapolsek: Penyelidikan Masih Berlangsung

“Banjir rob ini berulang, jadi akan diupayakan normalisasi sungai, pembangunan tanggul, serta relokasi penduduk secara bertahap,” ujar Bey saat meninjau kawasan terdampak dan revitalisasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Eretan Kulon, Senin 18 November 2024.

Untuk mempercepat pembuatan tanggul, Bey menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar proyek ini dapat dimulai pada 2025.
Sementara itu, untuk relokasi penduduk, telah disiapkan lahan seluas 1,5 hektare dari program nasional pembangunan perumahan nelayan, yang dapat menampung hingga 93 kepala keluarga.

Baca Juga:  Peringatan Hari Jadi ke-5 KSB Purwasari, Kapolsek Berharap Warga Makin Kompak

Selain relokasi, Bey mengusulkan pelatihan bagi nelayan agar mereka memiliki keterampilan tambahan dalam mengelola usaha kecil atau UMKM, guna meningkatkan taraf hidup mereka di lokasi baru.

Dalam dialog dengan warga, para nelayan mengungkapkan harapan agar kuota BBM subsidi jenis solar dapat ditingkatkan. Menanggapi permintaan ini, Bey berjanji akan mengoordinasikan usulan tersebut dengan Pertamina dan BPH Migas, agar segera ada solusi terkait peningkatan kuota BBM bagi nelayan.

Dengan pendekatan terpadu dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dampak banjir rob di pesisir Indramayu dapat ditanggulangi secara berkelanjutan. (Ari/*)