Karawang, MEDIASERUNI.ID – Aksi unjuk rasa menolak tambang di Karawang Selatan memanas. Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bersama warga menyegel gerbang PT. Jui Shin Indonesia (JSI).

Penyegelan tersebut sebagai bentuk protes terhadap aktivitas pertambangan PT. MPB, yang diduga terafiliasi dengan PT. JSI.

Massa menilai aktivitas tambang merusak lingkungan dan mengancam ekosistem. Tri Prasetiyo, juru bicara aksi, menyebut bahwa tambang tersebut hanya proyek bayangan dari PT. JSI dan sarat kepentingan bisnis yang mengabaikan keberlanjutan alam.

Baca Juga:  Bey Machmudin Raih Penghargaan Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik

“Hasil survei kami menunjukkan kerusakan lingkungan nyata. Ini tanggung jawab moral pemerintah yang memberi izin,” ujar Tri, Kamis 17 April 2025.

Tri mendesak agar izin tambang dicabut dan infrastruktur desa diperbaiki. Jika tuntutan tak dipenuhi, ia menyatakan siap menggerakkan aksi yang lebih besar bersama elemen masyarakat lainnya.

Kepala Desa Tamansari, Ayi Ratna Ningsih, turut mendukung aksi. Ia menyebut keberadaan tambang sebagai ancaman, bukan solusi. “Dulu tidak pernah banjir, sekarang sering. Lingkungan rusak, masa depan generasi kami terancam,” tegasnya.

Baca Juga:  Ciremai Fest 2024, Taman Nasional Gunung Ciremai Gelorakan Sport Tourism Lewat Jabar Ultra Trail Run

Aksi diwarnai pembakaran ban dan blokade gerbang PT. JSI. Ketegangan sempat terjadi saat seorang pria menolak aksi karena alasan prosedural, namun demonstran tetap melanjutkan orasi hingga sore.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak perusahaan belum memberikan tanggapan resmi. (Davi)