Didin juga menekankan perlunya inovasi dalam metode pembelajaran di pesantren untuk memastikan para santri menjadi generasi yang berkualitas dan berwawasan luas.
Dia menekankan, teknologi dan digitalisasi harus mulai diterapkan di pesantren agar tidak tertinggal. “Lembaga pesantren harus terus berkembang, termasuk dalam pemanfaatan teknologi dan digitalisasi, agar tidak ketinggalan zaman,” ujarnya.
Pada momen Hari Santri Nasional, Didin berharap pesantren dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi santri. Ia menyoroti pentingnya mengatasi kasus bullying dan pelecehan yang masih terjadi di beberapa pesantren.
“Pesantren harus menjadi tempat yang aman, jauh dari kasus bullying dan pelecehan, sehingga santri dapat fokus belajar dengan nyaman,” tegas Didin.
Dalam hal dukungan pemerintah, Didin menilai peran pemerintah daerah belum optimal. Ia menyebut bahwa Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren sudah disahkan, namun implementasinya masih menunggu Peraturan Bupati (Perbup).
“Pemerintah daerah perlu lebih mendukung pesantren, dan dengan adanya Perda Pesantren, kami berharap alokasi anggaran untuk pesantren bisa lebih ditingkatkan,” ujar Didin.