MEDIASERUNI – Pagi ini, Senin 30 September 2024, ketika dalam perjalanan menuju tempat kerja, tampak berserakan sampah. Pas melintas serakan sampah ternyata sampah pampers.

Sambil menghela napas, penulis merasa sedih karena saat ini membuang sampah sembarangan seolah hal yang biasa. Padahal, hal itu merupakan perilaku yang negatif dan bisa menjadi dosa yang tak terasa.

Di pinggir-pinggir jalan sering kali saya melihat tumpukan sampah. Entah pukul berapa mereka membuang sampah ke tepi jalan?

Sebuah pemandangan yang kurang elok, ketika tidak sedikit masyarakat sudah berbondong-bondong membuang sampah ke tepi jalan.

Melihat perilaku negatif itu, beberapa masyarakat melakukan aksi nyata dengan membersihkan sampah-sampah yang berserakan di tepi jalan.

Bahkan, saking kesal kepada perilaku yang membuang sampah seenaknya, ada masyarakat yang memasang spanduk bertuliskan “Jangan membuang sampah di sini”, dari kata-kata bernada santun sampai ada juga yang bernada kasar.

Memperhatikan realitas ini, diperlukan kesadaran secara kolektif terlebih kepada individu-individu yang selalu membuang sampah sembarangan.

Kesadaran ini sangat penting, karena pengelolaan sampah sejatinya harus diawali dari diri kita masing-masing. Misalnya, sampah sudah dikelola di setiap rumah tangga. Sehingga diharapkan sampah sudah berakhir dan diatasi di setiap rumah tangga.

Baca Juga:  Dedi - Erwan Paslon Pertama Pilgub Jabar yang Mendaftar di KPUD

Ada beberap tips yang penting kita terapkan dalam pengelolaan sampah di rumah tangga. Menurut Muhtar, penulis kutip di uici.ac.id, ada beberapa tips pengelolaan sampah.

1. Memilah Sampah
Langkah pertama yang penting adalah memisahkan sampah menjadi kategori yang berbeda. Pengelompokan sampah menjadi organik dan anorganik merupakan langkah awal yang mudah dilakukan di rumah.

Dengan memisahkan sampah, proses pengolahan lebih lanjut akan menjadi lebih efisien.

2. Mengolah Sampah
Sampah organik seperti sisa makanan dapat diolah menjadi pupuk kompos. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan pupuk yang berguna untuk tanaman.

Dengan melakukan kompos, Anda mendukung siklus daur ulang alami sampah organik.

3. Mendaur Ulang sampah
Sampah anorganik seperti kertas, plastik, dan logam bisa didaur ulang. Memisahkan sampah ini dari yang organik memungkinkan untuk mendaur ulang dan mengurangi limbah yang memenuhi tempat pembuangan sampah.

4. Mengelola Sampah
Sampah berbahaya seperti baterai, lampu neon, atau limbah elektronik perlu dikelola dengan hati-hati. Jangan membuangnya bersama-sama dengan sampah biasa karena dapat mencemari lingkungan.

Baca Juga:  Ekspansi Perusahaan Penggilingan dan Lelang Gabah Penyebab Tingginya Harga Beras

Banyak tempat yang menerima pengumpulan khusus untuk sampah berbahaya. Memanfaatkan layanan ini akan membantu dalam pengelolaan yang aman bagi lingkungan sekitar.

5. Meminimalisir Sampah
Plastik merupakan salah satu sampah yang sulit terurai dan banyak mencemari lingkungan. Untuk mengurangi sampah plastik, mulailah dengan menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Gunakan kantong belanjaan yang dapat digunakan berulang kali atau bawa wadah sendiri saat membeli makanan untuk mengurangi sampah plastik dari kemasan makanan.

Atas dasar itu, penting kita mengelola sampah dari saat ini, karena sampah tidak bisa kita hindari. Menurut Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat (Antara, 2024) produksi sampah di Jawa Barat saat ini mencapai 25 ribu ton per hari.

Jumlah tersebut belum terkelola dengan baik karena sejauh ini pemerintah kota/kabupaten masih bertumpu pada tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) regional.

Oleh karena itu, pengelolaan sampah harus diawali oleh setiap individu. Sehingga sampah hari ini dan ke depan tidak menjadi masalah. (Dadan/Mediaseruni)