Kabupaten Bandung, MEDIASERUNI – Getaran gempa berkekuatan 5.0 Magnitudo yang terjadi pagi tadi, 18 September 2024, dirasakan kuat di berbagai daerah, seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Garut, serta kawasan-kawasan sekitar, termasuk Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Kabupaten Bandung Barat, Baleendah, hingga Garut.

Guncangan yang cukup kuat tersebut memicu kepanikan warga. Banyak yang berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri, sementara laporan awal menunjukkan bahwa gempa ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Namun, sejumlah warga dilaporkan mengalami luka-luka, beberapa di antaranya mengalami cedera serius sehingga harus segera dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Selain menyebabkan korban luka, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan fasilitas umum.

Di Kecamatan Kertasari, beberapa bangunan penting, termasuk fasilitas kesehatan, kantor polisi, dan Kantor Urusan Agama (KUA), mengalami kerusakan cukup parah. Desa Cihawuk dan Desa Cibereum juga melaporkan kerusakan signifikan, dengan beberapa bangunan yang runtuh atau rusak berat.

Baca Juga:  Wujudkan Pengabdian Masyarakat Di Hari Juang Kartika TNI AD, Koramil 1217/Bantarkalong Panen Raya Padi Untuk Ketahanan Negeri

Sementara itu, di Kabupaten Garut, guncangan ini berdampak pada tujuh unit rumah dan satu unit Pasar Pendidikan (pasdik) yang mengalami kerusakan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut menyatakan hampir 200 unit rumah warga Garut rusak diguncang gempa M 4.9 yang berpusat di Bandung.

Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar Saefulloh mengatakan, hingga Rabu siang sekitar jam 14.30 Wib ini, total ada 196 unit rumah warga di Kecamatan Pasirwangi mengalami kerusakan.

“Data sementara yang dihimpun, ada 196 rumah yang rusak. Terdiri dari rusak sedang, berat dan ringan,” kata Aah kepada wartawan.

Aah menjelaskan, rumah-rumah yang mengalami kerusakan tersebut masih dilakukan pemantauan untuk dilakukan pengelompokan jenis kerusakannya. Selain ratusan rumah, di Pasirwangi juga ada beberapa bangunan lain yang rusak, di antaranya 5 masjid, 6 SD dan 1 TK.

Sementara tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat bergerak cepat melakukan asesmen kerusakan di lokasi terdampak dan terus memantau situasi untuk memastikan langkah penanganan yang tepat.

Baca Juga:  BRI BO Bekasi Siliwangi Rayakan HPN 2024 dengan Kejutan Manis untuk Nasabah

Sumber BPBD Jabar menyebut pihaknya bersama pemerintah setempat terus bekerja untuk memperbaharui data kerusakan dan korban, serta memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Meski tidak ada laporan korban jiwa, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas berwenang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang, menghindari informasi yang tidak jelas atau hoaks terkait gempa bumi dan tsunami, serta waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

BMKG menegaskan pentingnya mendengarkan informasi resmi dari pihak berwenang untuk mencegah kepanikan yang tidak perlu di tengah situasi yang sudah genting ini.

Situasi terus dipantau, dan bantuan dari berbagai pihak masih terus didistribusikan, baik berupa evakuasi warga, perawatan medis, maupun upaya pemulihan terhadap fasilitas umum yang rusak. (Ari/*)