MEDIASERUNI – Indonesia, yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, merupakan salah satu negara paling rentan terhadap gempa bumi besar, termasuk gempa megathrust.

BMKG telah mengidentifikasi beberapa zona subduksi aktif di Indonesia. Seperti di Selat Sunda, Kepulauan Mentawai, dan sepanjang pantai selatan Pulau Jawa, yang memiliki potensi memicu gempa besar atau Megathrust dengan magnitudo mencapai 8,7 atau lebih.

Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik bergerak di bawah lempeng lainnya, menyebabkan akumulasi tekanan yang sangat besar. Ketika tekanan ini dilepaskan, gempa berkekuatan tinggi pun terjadi, sering kali disertai tsunami yang memperparah kerusakan.

Baca Juga:  Rahasia Suku Maya, Apa Sebetulnya yang Disembunyikan Piramida Mereka

Indonesia telah beberapa kali diguncang oleh gempa megathrust besar, seperti di Kepulauan Mentawai dan selatan Pulau Jawa. Misalnya, gempa dengan magnitudo 8,5 pada tahun 1780 dan gempa berkekuatan 7,3 di tahun 2009 menunjukkan sejarah panjang gempa megathrust di wilayah ini, yang berpotensi berulang kapan saja.

Meski waktu terjadinya gempa megathrust tidak bisa diprediksi, BMKG dan pemerintah terus berupaya melakukan mitigasi dan edukasi kepada masyarakat.

Langkah-langkah ini termasuk pembuatan peta rawan bencana, pembangunan infrastruktur tahan gempa, dan pelatihan evakuasi bagi warga di daerah berisiko tinggi. Edukasi masyarakat tentang cara bertindak saat gempa dan pentingnya mengikuti arahan pihak berwenang juga terus digalakkan.

Baca Juga:  Pemkab Karawang Didorong Danai JIKA, Jurnal Ilmiah yang Dorong Riset dan Inovasi untuk Karawang

Untuk itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah kunci menghadapi potensi gempa megathrust di Indonesia. Meskipun kita tidak dapat mencegah gempa bumi, dengan persiapan yang matang, kita dapat meminimalkan dampaknya.

Masyarakat di daerah rawan gempa diharapkan selalu waspada dan mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait. Dengan memahami risiko dan mempersiapkan diri dengan baik, risiko kerugian dan korban jiwa akibat bencana alam ini dapat diminimalisir. (Ari/*)