Namun, sejak pertemuan itu banyak tokoh-tokoh silat Tanah Minang dan Aceh bermunculan di Tanah Batak. Haji Usman sendiri menyadari hal itu. Namun dia pun tidak mengetahui bakal ada peristiwa apa di Tanah Batak.
Akan halnya dengan pasangan pendekar Surak dah Sarmina, Haji Usman pun menaruh hormat yang dalam, terlebih terhadap Surak. Haji Usman sadar Surak itulah pewaris ajian Harimau Siliwangi.
Haji Usman tahu, cuma pewaris ajian itu yang sanggup memanggil Harimau Siliwangi. Sehingga, bukanlah suatu hal kebetulan jika Surak pun dapat membuka hutan bunian, setelah mengalahkan kepala sukunya Datuk Mata Satu, yang berujud harimau bermata satu.
Surak sendiri sesungguhnya santri dari Tasikmalaya yang bermukim di Cililin, Bandung. Kiai Merapi sempat tersenyum lebar ketika menyinggung nama Surak. Namun sang kiai tak banyak bicara kecuali meminta Haji Usman dan Sangaji ketika itu untuk selalu menjaga dan melindungi Surak.
“Jadi, bagaimana Yu, apa yang mesti kami lakukan,” suara Misem. Sarmina cuma tertawa kecil. “Nampaknya akan terjadi peristiwa besar di Tanah Batak. Sebaiknya dibicarakan dengan Haji Usman.”