logo

HAJI USMAN (19)

IMG-20240615-WA0021
Ilustrasi haji usman

“Hahahaa, terakhir kita bertemu di kediaman Sangaji. Setelah itu aku mendengar kabar engkau mengamuk di Sunda Kelapa…” ucap sosok kelabu, dan memang dialah Mahisa alias Pendekar Walet Putih.

Sesaat kedua tokoh silat pejuang itupun berpelukan. “Betul, tapi pasukanku hancur. Kami dikhianati dan dijebak.”

“Ah, siapa keparat yang pengkianat itu.” Mahisa terlihat geram. “Orang-orang silau dengan uang kompeni.” Mahisa masih menahan geram. Parjo menatap lurus. “Pasukanku tercerai berai, sebagian tewas, sebagian ditangkap dan sebagian lagi selamat dan bergabung dengan Sangaji.”

Baca Juga:  HAJI USMAN (4)

Parjo menghela napas. “Aah, engkau sendiri kabarnya mengamuk di Tanah Minang. Apa yang terjadi hingga berada di Tanah Batak.”

Mahisa pun lantas menceritakan pertemuannya dengan Haji Usman. Bahkan membawa perintah Panglima Besar Aceh menyerahkan surat kepada Haji Usman. Apa isi surat itu, Mahisa sendiri pun tak mengetahui.

“Aku sudah bertemu dengannya, dan kabarnya beliau pun akan ke Tanah Batak. Menurut perhitunganku saat ini mestinya sudah berada di Tanah Batak.” Mahisa menarik napas, lantas tiba-tiba tertawa. “Ahhh, Si Suryalaya itu, ternyata bermukim pula di tanah ini…”

Baca Juga:  Gempa 5.0 Magnitudo Guncang Garut dan Bandung, Lenny: Terasa Naik Perahu

Share:

Terpopuler

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566